Pages

Rabu, 18 Mei 2011

Hamil Anggur

Hamil Anggur
Dalam kedokteran sebenarnya tidak mengenal istilah Hamil Anggur. Kedokteran menyebut kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi akibat kegagalan pembentukan janin, "bakal janin" ini dengan istilah Mola hidatidosa. Bentuknya memang mirip gerombolan buah anggur, sehingga orang menyebutnya hamil anggur.



Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.
Hamil anggur atau Mola hidatidosa dapat terjadi karena: 1). Tidak ada buah kehamilan (agenesis) atau ada perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan minggu ketiga sampai minggu keempat, 2) Aliran (sirkulasi) darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, akibatnya terjadi peningkatan produksi cairan sel trofoblas (bagian tepi sel telur yang telah dibuahi), 3) Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.
Penyebab hamil anggur belum diketahui secara pasti. Tetapi diduga pencetusnya antara lain kekurangan gizi dan gangguan peredaran darah rahim.
Gejala
Gejala dari penyakit ini dintunjukan sebagaimana orang hamil normal, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah. Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan, hasilnya positif juga. Selain gejala umum di atas, tanda-tanda lain diantaranya: tidak ada tanda-tanda gerakan janin, rahim nampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat 2 bulan, rahim nampak seperti hamil 4 bulan, keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan.
Vitamin A Cegah Hamil Anggur
Berdasarkan penelitian tim Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), salah satu yang di­duga kuat sebagai penyebab hamil anggur adalah kekurangan vitamin A.
"Penyebab pastinya masih jadi misteri. Na­mun penelitian kami menunjukkan kaitan erat kekurangan vitamin A dengan kejadian hamil anggur," ujar Prof Dr dr Andrijono SpOG(K) da­lam pengukuhannya sebagai guru besar FKUI, di Jakarta, pekan lalu.
Andrijono menjelaskan, pada penelitian itu ia beserta tim mendapatkan hasil bahwa kadar vitamin A dalam darah penderita hamil anggur lebih rendah daripada perempuan dengan hamil normal. Penelitian itu juga memperlihatkan bahwa risiko seorang perempuan hamil menderita hamil anggur adalah 6,8 kali lebih besar jika kadar vi­tamin A dalam darahnya kurang. Risiko itu pun dapat meningkat tujuh kali lip at jika kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang pertama
"Kadar vitamin A dalam darah yang rendah telah berlangsung lama dan telah terjadi sebelum kehamilan. Fakta ini terlihat dari 73,13% penderita harnil anggur yang deposit vitaminA-nya di bawah normal. Keadaan deposit di hati ini juga dimani­festasikan dengan adanya gangguan fungsi hati," kata Andrijono.
Tangkal komplikasi
Penelitian lain menunjukkan pemberian vita­min A pada biakan sel-sel hamil anggur terbukti dapat meningkatkan kematian sel hamil anggur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa vitamin A dapat mematikan sel-sel hamil anggur sehingga dapat merangsang pemulihan pada penderita hamil anggur. Penelitian selanjutnya membukti­kan bahwa vitamin A dapat mencegah terjadinya kanker yang disebabkan sel hamil anggur yang tumbuh berlebihan.
"Kanker adalah salah satu komplikasi hamil anggur selain perdarahan dan infeksi. Pemberian vitamin A pascahamil anggur akan memulihkan kadar vitamin A yang kurang, dan pulihnya kadar vitamin A akan menyebabkan penqerita hamil ang­gur terhindar dari kanker," ujar Andrijono.
Menurut Andrijono, hasil-hasil penelitian terse­but terlihat konsisten sehingga disimpulkan bahwa vitamin A sangat penting peranannya dalam me­nanggulangi hamil anggur.
Pemenuhan gizi, khususnya vitamin A, akan menghindari ibu yang akan hamil dari kekurangan vitamin A. Terhindamya calon ibu dari kekurangan vitamin A akan membantu untuk menghindari kemungkinan menderita hamil anggur.
Di Indonesia, peristiwa hamil anggur berkisar 1 dari 40-400 kehamilan. Umumnya, tidak ada per­tumbuhan janin dalam keadaan hamil anggur.
Pengobatan
Jika penderita ingin punya anak maka bisa dilakukan pembersihan rahim. Jika tidak, maka penanganan medisnya dengan mengangkat rahim.

sumber: health.detik.com dan Media Indonesia edisi Rabu, 9 Juni 2010

Iklan Untuk Diklik

Cari Materi Disini